Pemerintah Diminta Perhatikan Persiapan Atlet Asian Games 2018

By Admin

Foto/dpr.go.id  

nusakini.com - Persiapan pemerintah dalam menyambut Asian Games 2018 terus dikebut. Namun di tengah persiapan guna mencapai sukses penyelenggaraan itu, pemerintah juga diminta untuk memperhatikan kesiapan atlet. Sehingga, sukses prestasi pun dapat diraih, guna mengharumkan nama Indonesia sebagai tuan rumah.

Demikian dikatakan Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya, usai memimpin rapat kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam RI Nahrawi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017). Dalam rapat yang digelar hingga dini hari itu, rapat membahas penyesuaian RAPBN-P 2017 Kemenpora.

“Kebutuhan tambahan anggaran Kemenpora sebesar Rp 1,9 triliun, sementara yang terpenuhi hanya Rp 1,5 trilun. Itu keseluruhan untuk persiapan penyelenggaraan Asian Games. Tapi kita ketahui, banyak kebutuhan lain yang terlepas dari penyelenggaraan itu adalah prestasi atlet sendiri. Banyak atlet yang terbengkalai,” kata Riefky.

Politisi F-PD itu khawatir, penyelenggaraan Asian Games berjalan dengan gegap gempita, tapi sukses prestasi menjadi kurang prioritas dari Pemerintah. Sehingga pihaknya berharap, ada jalan keluar dari pemerintah untuk mendukung para atlet Tanah Air yang berjuang untuk mengharumkan merah putih.

“Selama ini publik mungkin hanya mendengarkan persiapan terkait penyelenggaraan, opening dan closing ceremony, dan sebagainya. Sementara yang kami lihat, untuk penyelenggaaran itu pemerintah yang telah menyiapkan Perpres, tapi kebutuhan dan perlengkapan atlet, bahkan gaji terlambat berbulan-bulan,” ungkap Riefky kecewa.

Riefky menegaskan, pihaknya meminta pemerintah fair, tidak hanya mendukung secara maksimal terhadap persiapan penyelenggaraan, namun juga memastikan kesiapan atlet. Diketahui, anggaran untuk panitia Asian Games mencapai Rp 4,5 triliun, dan kebutuhan atlet tahun ini untuk persiapan atlet Asian Games sebesar Rp 600 miliar.

“Tetapi pada kenyataannya realisasinya sangat sulit, terlambat, bahkan sampai detik terakhir mau pertandingan. Latihan mereka menjadi sulit. Untuk penyelenggaran disiapkan fasilitas, bahkan Perpres khusus, tapi untuk kebutuhan atlet, tidak semudah itu. Gajian terlambat dan terlantar. Ini merugikan prestasi,” imbuh Riefky.

Sementara dalam raker ini, menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya Komisi X DPR dan Kemenpora menyepakati pagu definitif RAPBN-P 2017 Kemenpora sebesar Rp 4,64 triliun. Semula, pagu definitif APBN 2017 sebesar Rp 3,14 triliun, dengan mendapat tambahan belanja sebesar Rp 1,5 triliun. (p/ma)